Sabtu, 04 September 2021

Toleransi hati

 Cinta...

sebuah emosi yang begitu unik..

Tak terarah, tak terikat, juga tak terlihat..

Namun hanya mampu dirasakan oleh seorang pecinta sejati,, entah itu berupa kebahagiaan ataupun patah hati dengan begitu hebatnya...

Entah mengapa hati ini takhluk dihadapan cinta?

Jiwa raga ini seolah tak memiliki hak atas perasaan ini...

Surut dan tenggelam dalam subuah perasaan yang kejam ini...

Dapatkah aku mentoleransi cinta?

Disaat cinta dengan lembutnya memberi kebahagiaan lalu kemudian dengan sekejab memberi kedukaan...

Banyak hal yang sudah terampas karena cinta...

Yang dikata orang cinta adalah anugrah, namun kenapa tidak demikian dengan hati ini...

Mengapa begitu naif hati ini???

Apa yang dia miliki hingga hati ini tak sanggup untuk melupa dan berpaling, meski banyak hati lain yang coba untuk menggapai..

Bagaimana bisa hati ini begitu mencinta pada seseorang yang jelas-jelas hatinya untuk orang lain...

Meski telah sadar bahwa resiko terbesar saat mencintaimu adalah kehilanganmu, hati ini tetap tidak beranjak dari tempatnya...

Dari awal aku tahu kemana alurnya, aku memilih untuk mundur, tapi ternyata hal itu justru menjdi penyesalan terbesarku..


Ah sudahlah,,,

Sekarang bukan lagi tentang cinta, tapi tentang toleransi hati...

Rindu ini begitu liarnya meraung raung dalam lorong nadi... Namun dengan keikhlasan aku bertahan

Sajak demi sajak yang tertulis masih tentangnya... Namun aku berusaha untuk mengikisnya

Senyuman, tatapan, dan kekonyolannya masih membayang dalam sanubari hati... Namun aku mencoba untuk meleburnya

Yang sebenarnya,, diamku bukan tidak lagi mencintai, namun karena telah sadar bahwa jalan kita sudah berbeda...

Perlahan keikhlasan menjadi penawar luka hati ini...

Dan waktu membenamkan kenangan yang kelam...

Aku berhenti dan menutup hati bukan karena tidak ada cinta yang lain, namun karena tidak ada waktu untuk membagi cinta...

Hatiku butuh pulih, hatiku butuh sedikit toleransi untuk bisa kembali bangkit..

Menyusun kembali puing-puing perasaan yang telah rapuh...

Dan akan menyatakannya pada satu orang terbaik yang tidak akan membagi hatinya pada orang lain..

Yang mampu menerima ketidaksempurnaan jiwa ini, dan bukannya malah sibuk mencari yang jauh lebih sempurna...

Merangkai kembali rindu ini, dan melakukan pencarian dan penantian bak seorang pecinta...

Hingga suatu saat dengan bangga bisa kukatan bahwa hatiku sepenuhnya adalah milikmu....

Kekasihku,


Ela Fransiska


Toleransi hati

 Cinta... sebuah emosi yang begitu unik.. Tak terarah, tak terikat, juga tak terlihat.. Namun hanya mampu dirasakan oleh seorang pecinta sej...